filsuf cinta

Sabtu, 16 April 2011

PENGERTIAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

2.1 Pengertian Pendidikan

Pada hakikatnya dalam memahami pengertian pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui dua istilah dalam dunia pendidikan yaitu pedagogi yang berarti “pendidikan” dan pedagogia yang artinya “ilmu pendidikan”. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani pedagigia (paedos dan agoge) yang berarti “saya membimbing, memimpin anak”. Berdasarkan asal kata tersebut, maka pendidikan memiliki pengertian seorng yang tugasnya membimbing anak didalam pertumbuhannya kepada arah berdiri sendiri serta bertanggung jawab.
Pendidikan adalah aktivitas atau usaha manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani untuk memperoleh hasil dan prestasi. Dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil peradapan bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri ( nilai dan norma masyarakat ) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya karenanya bagaimanapun peradaban suatu masyarakat, didalamnya berlangsung dan terjadi suatu proses pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya.
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan inspirasinya (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Adapun beberapa pengertian pendidikan dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
1. Manurut Redja Mudyahardjo
Secara luas pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Secara sempit pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
2. Menurut Umar Tirtarahardja dan Lasula
Pendidikan seperti sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek yang sangat kompleks. Oleh karena itu beliau mengemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsi, yaitu:
a. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya.
b. pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi.
c. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara.
d. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja.
3. Menurut John Dewey
Pendidikan itu adalah The General theory of education. John Dewey tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, sebab itu dia mengatakan pendidikan adalah teori umum pendidikan.
4. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
5. Sudirman N. dkk.
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
6. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
7. Langeveld
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih tepat dapat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan hidupnya sendiri.
8. Menurut UU No.2 Tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi para peranannya di masa yang akan datang.
9. Menurut JJ. Rousseau
pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
10. Menurut Prof. Brodjonegoro
Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan.

2.1 Faktor-Faktor Pendidikan

Dalam aktivitas ada enam faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun keenam faktor pendidikan tersebut, meliputi :

2.3.1 Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan merupakan faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.

2.3.1.1 Fungsi tujuan bagi pendidikan

a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan menunjukan arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi menunjukan jalan yang harus ditempuhdari situasi sekarang kepada situasi berikutnya.
b. Tujuan sebagai titik akhir
Suatu usaha tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada usaha yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan, namun usaha itu belum bias dikatakan telah berakhir. Pada umumnya, suatu usaha baru berakhir jika tujuan akhirnya telah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan merupakan titik akhir dari suatu usaha, maka dasar ini merupakan titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut merupakan fundamen yang menjadi alas permulaan suatu usaha.
Dengan demikian, antara dasar-dasr dan tujuanterbentanglah garis yang menunjukan arah bergeraknya usaha tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
d. Memberi nilai pada usaha yang dilakukan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, kadang-kadang didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.

2.3.1.2 Macam-macam tujuan pendidikan

Pendidikan berlangsung dalam proses panjang yang pada akhirnya mencapai tujuan umum atau akhir yaitu kedewasaan. Tujuan yang bersifat umum ini akan dicapai melalui pencapaian tujuan-tujuan yang khusus. Menurut seorang ahli pendidikan Langeveld mengemukakan macam-macam pendidikan yaitu:
a. Tujian umum
Merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu dan keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan hakekat kemanusiaan yang universal.
b. Tujuan khusus
Merupakn pengkhusus dari tujuan umum di atas dasar beberapa hal, diantaranya: terdapatnya perbedaan individual anak didik, perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat, perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga pendidikan, perbedaan yang berhubungan dengan pandangan falsafah hidup suatu bangsa.
c. Tujuan tak lengkap
Adalah tumjuan uyang hanya menckup salah satu aspek kepribadian. Tujuan tak lengkap ini merupakan bagia dari tujuan umum yang melingkupi perkembangan seluruh sapek kepribadian.
d. Tujuan sementara
Perjalanan untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai secara sekaligus, kaernanya perlu ditempuh setahap demi setahap, setingkat demi setingkat. Tingkatan yang diupayakan untuk menuju tujuan akhir itulah yang dimksu engan tujuan sementara.
e. Tujuan isidental
Merupakan tujuan yang bersifat sesaat, karena aanya situasi yang terjadi secara kebetukan, kendatipun demikian tujuan ini tidak terlepas dari tujuan umum.
f. Tujuan intermedia / perantara
Merupakan tujuan yang dilihat sebagai alat an harus dicapai lebih dahulu demi kelancaran pendidikan selanjutnya.

2.3.2 Faktor pendidik
Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua dan
2. Pendidik menurut jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya.

2.3.3 Faktor peserta didik
Adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa merasa tergantung kepada pendidikannya, peserta didik merasa bahwa ia memiliki kekurangan-kekurangan tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.

2.3.4 Faktor alat pendidikan
yang dimaksud denga alat pendidika adalah sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Macam-macam alat pendidikan:
Pada dasarnya yang dinamakan alat ini luas sekali artinya, karena itu dalam hal ini perlu pembatasan dalam beberapa persoalan saja, dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga merupakan pembantu dalam mempermudah terlaksanaanya tujuan pendidikan.
Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: hukuman dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya.
Oleh karena itu dalam memilih alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Tujuan yang ingin dicapai.
Orang yang menggunakan alat.
Untuk siapa alat itu digunakan.
Efektifitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan
2.3.5 Faktor metode pendidikan
Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.

2.3.6 Faktor lingkungan
Adalah yamg meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
2. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan perkumpulan.
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara, limgkungan-lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia saebut dengan tri pusat pendidikan.





DAFTAR PUSTAKA
Dra Samsinar Siregar. Pengantar pendidikan Labuhan Batu, 2007.
Arifin, Prof . H. Ed, Dasar-Dasar Kependidikan, Universitas Terbuka, Jakarta , 1991.
Maunah, Binti, Dr. M.Pd. Ilmu Pendidikan, Teras: Yogyakarta, 2009
Ardana, Wayan. Dasar-dasar Pendidikan, FIP IKIP Malang: Malang, 1986
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar