filsuf cinta

Sabtu, 16 April 2011

PERANAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN

2.1. Peranan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Jika dikatakan lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak yaitudi dalam keluarga.
Di dalam keluarga seorang anak mendapatkan pendidikan yang tiada tara nilainya. Pendidikan yang berorientasi kasih sayanglah yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Di dalam keluarga anak diarahkan untuk mencapai kedewasaan, baik kedewasaan yang bersifat (fisik) maupun kedewasaan yang bersifat rohani (mental). Karena itu keluargalah sebagai fondasi dari pendidikan akhlak yang akan diterima oleh anak.
Peranan keluarga, baik ibu mamupun ayah sangatlah penting dalam sdetiap pendidikan yang akan dialami atau dijalani oleh anak di masa-masa berikutnya. Karena itu dibawah ini akan dipaparkan peranan orang tua atau ayah dan ibu dalam memegang peranan di dalam pendidikan anak.

2.1.1. Peranan Ibu
Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang oeranan yang terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak dilahirkan, ibulah yang selalu disampingnya. Ibulah yang memberi makan dan minum, memelihara, dan selalu bercampur gaul dengan anak-anaknya. Itulah sebabnya klebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya daripada kepada anggota keluarga lainnya.
Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya. Sebagian orang mengatakan kaum ibu adalah pendidik bangsa.
Dengan demikian nyatalah bahwa tugasseorang ibu sangatlah berat. Karena baik buruknya seorang anak itu sangat bergantung pada pendidikan dasar yang ua terima dari ibunya. Semua tingkah laku meupun ucapan akan senantiasa ditiru oleh seorang anak sehingga hal ini berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anak di kemudian hari. Karena itu seorang hendaklah berhati-hati dalam mendidik anaknya, menuruti semua yang anak inginkan atau minta tidaklah berdampak baik bagi mental sang anak begitupun juga apabila seorang terlalu mengekang keinginan naknya. Pendidikan yang baik yang seharusnya diberikan oleh seorang ibu yaitu pendidikan yang didasarkan atas cinta dan bijaksana.
Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut:
 Sumber dan pemberi kasih sayang
 Pengasih dan pemelihara
 Tempat mencurahkan hati
 Pengatur kehidupan dalam keluarga
 Pembimbing hubungan pribadi
 Pendidik dalam segi-segi emosional

2.1.2. Peranan Ayah
Disamping ibu, ayah pun memegang peranan yang sangat penting pula. Pengaruh kehidupan yang akan diterima anak dimana anak akan merasa bahwa dialah yang paling tinggi gengsinya dan paling pintar. Cara mendidik seperti itu yang sering tercantum dari seorang ayah. Sosok ayah akan memberikan pendidikan yang lebih mengarah pada pokok-pokok kepemimpinan, karena memang seorang ayah merupakan seorang imam (pemimpin) sehingga anak akan senantiasa meminta pertolongan seeta perlindungan kepada ayahnya. Sifat kepemimpinan yang kemudian mengarahkan anak untuk bersikap berani dalam tindakan-tindakannya.
Namun kondisi di atas sering kali tidak dapat terwujud di beberapa kelurga karena masih dapat kita lihat kesalahan-kesalahan pendidikan yang disebabkan oleh tindakan sang ayah. Ketika seorang ayah sibuk mencari nafkah (bekerja) untuk keluarganya , yang kemudian ia harus mengorbankan waktu untuk berkumpul dengan anak. Karena hal ini dapat berakibat kurangnya landasan pendidikan yang ia terima dari seorang ayah, dimana landasan pendidikan tersebut (seperti: sikap pemberani, pelindung, dll) sangat dibutuhkan anak untuk menempuh kehidupannya di masa yang akan datang.
Tanpa bermakksud untuk mendiskriminasi tugas dan tanggung jawab ayah dan ibu di dalam keluarga, berdasarkan fungsi dan tugasnya sebagai ayah, maka dapat disimpulkan bahwa peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai berikut:
 Sumber kekuasaan di dalam keluarga.
 Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar.
 Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga.
 Pelindung terhadap ancaman dari luar.
 Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan.
 Pendidik dalam segi-segi rasional.
Dengan demikian jelaslah betapa besar peranan serta tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya. Keluargalah sebagai wadah pendidikan yang sangat mendasar bagi anak-anaknya. Dari pendidikan keluargalah anak dapat mengenal sikap-sikap yang tertuju pada sikap untuk berbakti dan mengabdi kepada Tuhan.
Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh setiap orang tua mengenai dasar-dasar tanggung jawab dirinya terhadap pendidikan anaknya. Hal tersebut meliputi:
1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak.
2. Pemberian motivasi merupakan kewajban moral sebagao konsekuensi nilai-nilai spiritual.
3. Tanggung jawab sosial adalah sebagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa , dan negara.
4. Memelihara dn membesarkan anaknya.
5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak tersebut di dalam kehidupannya bila ia telah dewasa, sehingga ia mampu untuk hidup mandiri.

2.1.3. Peranan Kakek dan Nenek
Selain pendidikan yang diberikan kepada anaknya, banyak pula anak-anak yang menerima pendidikan dari kakek ataupun neneknya. Pada umumnya kakek maupun nenek merupakan sumber kasih sayang, karena itu kakek-nenek lebih mengedepankan pendidikan yang bersifat kasih sayang dan terkadang curahan kasih sayang yang diberikannya terlalu berlebihan namun hal tersebut menurutnya sesuatu yang wajar.
Dengan adanya keikutsertaan kakek-nenek di dalam pendidikan anak, apalagi jika kakek-nenek tersebut terdapat dalam saatu keluarga yang diam serumah dengan anak dan cucunya, hal ini seringkali terjadi pertengkaran antar orang tua dengan kakek-nenek anak tersebut mengenai cara mendidik anak.
Dari pengalaman, orang dspat mengetahui bahwa untuk kepentingan pendidikan anak-anaknya serimng lebih baik jika keluarga itu tinggal terpisah dari nenek. Kunjungan nenek yang sewaktu-waktu dan bermalam sekali-kali di rumah orang tua anak telah cukup untuk menyenangkan hati anak.

2.1.4. Peranan Pembantu Rumah Tangga (Pramuwisma)
Bagi beberapa keluarga, terutama keluarga yang berkecukupan secara ekonomi sering memiliki seorang bahkan lebih pembantu rumah tangga taua pramuwisma. Tentu tugas pramuwisma disamping mengerjakan pekerjaan rumah (seperti: memasak, mengepel, menyetrika pakaian, dll) ia juga harus mengasuh anak majikannya itu. Namun ada juga beberapa keluarga yang mengkhususkan pembantu rumah tangganya itu untuk mengasuh anaknya saja, yang kita kenla sebagai babysitter karena kedua orang tuan anak tersebut sibuk bekerja sehingga waktu berkumpul dengan anaknya sangatlah sedikit.
Secara tidak langsung seorang pramuwisma ambil bagian dalam terciptanya pendidikan anak di dalam keluarga. Hal ini tentu akan mempengaruihi pandangan anak tersebut di kehidupannya di masa yang akan datang. Pendidikan yang diberikan opleh seorang pramuwisma tentu tidaklah sama dengan pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya secara langsung, hal ini tentu akan berdampak pada mental anak yang akan berlainan dengan mental orang tuanya.
Pada umumnya pramuwisma (yang bukan babysitter) tidak memiliki pengetahuan ataupun pengalaman yang cukup dalam hal mengasuh atau mendidik anak-anak, apalagi pramuwisma yang masih masih muda atau belum pernah berkeluarga. Oleh karena itu, bagi para orang tua, betapapun sibuk dan sempitnya waktu terulang, tidak baik jika menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-anaknya kepada pramuwisma.

2.2. Peranan Masyarakat dalam Pendidikan
Masyarakat memegang peranan penting di dalam pendidikan. Melihat banyaknya lapisan di dalam masyarakat jika ditinjau dari sisi sosial maupun pendidikan maka kami golongkan beberapa kategori masyarakat yang berperan di dalam dunia pendidikan. Kami klasifikasikan ke dalam enam kategori, yaitu:
2.2.1. Para buruh dan petani
Buruh dan petan merupakan golongan terbesar di dalam masyarakat pada umumnya, terutama di dalam masyarakat pedesaan. Para buruh dan petani, mereka berciri khas dengan rata-rata pendidikan rendeah bahkan ada juga yang tidak mengenal pendidikan formal sama sekali. Peranan golongan buruh dan petani ini di dalam dunia pendidikan, yaitu: (1) mengajarkan berbagai keterampilan dalam hal bertani, (2) mendidik generasi muda (konteks pendidikan) agar bisa memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang baik, (3) mendidik agar mengetahui bagaimana memanfaatkan waktu senggang secara efektif.
2.2.2. Para remaja putus sekolah
Ternyata golongan remaja yang menganggur karena tidak mendapatkan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan skill, dapat berperan juga di dalam dunia pendidikan. Ciri khas yang disumbangsihkan oleh golongan ini terhadap dunia pendidikan, yaitu: (1) memberikan pengaruh yang fositif dan negatif dalam pendidikan anak, dan (2) dapat mengarahkan kepada hal yang baik pada generasi setelahnya jika pendidikan dari keluarga yang ia dapat merupakan pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai positif.
2.2.3. Para pekerja yang berketerampilan
Bagi golongan pekerja (orang yang memiliki profesi) cukup berperan dalam dunia pendidikan, dan hal ini dapat membawa paradigma pendidkan yang lebih maju, yakni pendidikan yang berorientasi pada kemampuan praktis. Peran para pekerja yang berketerampialn ini terhadap dunia pendidikan, yaitu: (1) memberikan pendidikan dalam hal keterampilan, bersifat kejuruan maupun teknik, dan (2) memberikan pemahaman bahwa mempunyai keterampilan tertentu adalah penting.
2.2.4. Golongan teknisi dan profesional
Mereka ini umumnya menduduki posisi penting dalam masyarakat, karena itu kemajuan masyarakat untu mendapat pendidikan banyak bergantung pada golongan ini. Golongan teknisi dan profesional ini dapat berperan dalam pandidikan dengan cara: (1) memberikan kemajuan masyarakat, dan (2) mendidik anak dari segi profesionalitasnya.
2.2.5. Para pemimpin masyarakat
Golongan ini termasuk para pemimpin politisi, agama sosial dan sebagainya. Mereka dituntut untuk mampu mensintesakan berbagai pengetahuan dalam dunia pendidikan. Hal yang dapat dilakuakn oleh golongan ini dalam dunia pendidikan, yaitu: (1) memperbaharui sikap-sikap dan gagasan yang sesuai dengan kemajuan dan perkembangan, dan (2) memberikan pemahaman dan pendidikan dalam hal agama, politik, dan sosial.
2.2.6. Anggota masyarakat yang sudah tua
Anggota masyarakat yang sudah tua, golongan ini juga amat berperean dealam dunia pendidikan baik formal maupun informal. Bagi anggota masyarakat yang sudah tua, mereka dapat berperan bagi dunia pendidikan, seperti: (1) mengerjakan kebaikan dalam bersikap dan bertindak, dan (2) menasehati kepada hal0hal yang tidak sesuai dengan aturan masyarakat dan norma.



DAFTAR PUSTAKA

Maunah, Binti., Ilmu Pendidikan, Teras: Yogyakarta, 2009.
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Remaja Rosdakarya Bandung: Bandung, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar